Rabu, 08 Februari 2012

Bagaimana saya melawan Hemophilia dengan Tuhan

Seiring berjalannya waktu saya mulai tumbuh besar, saya mulai menyadari hal-hal yang terjadi dengan diri saya, kekurangan yang diri saya alami, hal yang membuat saya berbeda dengan teman-teman sepantaran saya. Pada awalnya saya sangat minder, malu dengan keadaan saya, merasa sangat berbeda dengan teman-teman yang lain. Bahkan karena kekhawatiran orang tua saya, waktu saya pindah sekolah pada kelas 5 SD ibu saya memberitahukan kepada wali kelas saya tentang penyakit saya dan apa saja hal-hal yang tidak bisa saya lakukan. Sehingga waktu perkenalan murid baru, wali kelas saya memberi tahu teman-teman sekelas saya bahwa saya sangat mudah untuk memar-memar atau biru sehingga setelah perkenalan tersebut beberapa teman ada yang meledek saya biru biru, pada awalnya saya cukup malu tapi karena banyak teman lain yang malah berlaku baik sehingga beberapa waktu kemudian tidak ada yang meledek saya lagi dan mereka malah sangat baik dan melindungi saya, oleh karena itu jika kalian memiliki teman yang mengalami hemophilia jangan kalian kucilkan atau kalian berikan perilaku yang kelewat berbeda dengan teman-teman yang lain.

Selama waktu itu saya dan keluarga tetap melakukan banyak usaha tapi kali ini semua usaha yang saya dan keluarga lakukan lebih positif yaitu dengan membawa saya kebanyak kebaktian kesembuhan tapi tetap semuanya tidak membuahkan hasil. Sampai suatu titik saya sangat merasa hopeless dan kecewa dengan diri saya bahkan saya kecewa dengan Tuhan karena saya sudah melakukan semua hal tapi saya tetap tidak mengalami mujizat, melihat orang lain begitu mudahnya mendapat kesembuhan itu membuat saya berpikir bahwa saya juga harus mengalami kesembuhan dengan cara tersebut. Padahal jika Tuhan ingin menjawab doa kita ada 3 jawabannya yaitu, Ya, Tidak, Tunggu. Waktu saya mendengar perkataan tersebut cara pandang saya dari yang saya mengharuskan Tuhan untuk menjawab doa saya dengan Ya dan langsung sembuh menjadi "Baik Tuhan saya percaya Engkau akan menjawab doa saya tapi bukan sekarang tapi Saya percaya suatu saat pasti saya sembuh !" Sejak saat itu saya seperti di sadarkan dan di perlihatkan bahwa banyak orang yang lebih menderita dan tidak beruntung kepada saya sehingga walaupun saya mengalami rasa sakit dan banyak tekanan psikis pola berpikir saya mulai berubah dari yang tadinya berpikir bahwa saya adalah orang paling malang di dunia ini menjadi "Saya Orang yang Beruntung Karena Masih Memiliki Orang Tua dan Teman-Teman yang Mendukung dan Menguatkan Saya." Sejak saat itu ada kelegaan di hati saya jadi walaupun saya masih sering menghadapi pembengkakan namun yang saya lakukan adalah BERSYUKUR dan saya percaya bahwa semua yang Tuhan biarkan terjadi pada diri saya Mendatangkan Kebaikan Bagi Diri Saya, walaupun saya tetap ingin sembuh tapi kesembuhan itu bukan menjadi fokus utama dalam hidup saya melainkan mempermuliakan nama Tuhan melalui hidup saya. Saya mulai berdamai dengan keadaan saya, tapi bukan berarti saya menyerah dengan keadaan saya.

Semenjak saat itu saya tetap berdoa, mulai untuk melayani Tuhan dan sampai satu titik saya sampai lupa dengan penyakit saya karena selama 5 tahun saya tidak pernah di suntik faktor 9 lagi, saya bisa berolah raga dengan normal, bergaul dengan teman-teman yang lain dengan normal. Padahal dulunya setiap bulan pasti ada 1 atau 2 obat yang di suntikan karena pembengkakan yang terjadi. Namun selama 5 tahun tidak pernah ada obat tersebut yang masuk ke dalam diri saya dan tidak pernah terjadi pembengkakkan yang mengharuskan saya untuk memasukkan obat tersebut. Waktu saya kecil saya gigi saya pernah copot dan darah membasahi seluruh bantal saya tapi dalam jeda waktu 5 tahun tersebut waktu gigi saya copot pendarahan yang terjadi di gigi saya hanya sedikit dan langsung berhenti. Apakah saya sembuh? itu pertanyaan yang muncul di benak saya dan orang tua saya, sehingga ayah saya menyuruh saya untuk memperiksakan kembali faktor 9 saya, tapi saya menjawab ayah saya, untuk apa di lakukan cek lagi kalau sekarang saya sudah bisa beraktivitas normal tanpa takut untuk mengalami pembengkakan.
Mungkin banyak dari kita bertanya-tanya apakah saya benar-benar sembuh. Tapi semua itu terjawab ketika saya harus masuk RS Sumber Waras selama 5 minggu dikarenakan saya BAB dan mengeluarkan darah, pada awalnya para dokter mendiagnosis pendarahan tersebut dikarenakan Hemophilia saya sehingga setelah 5 tahun saya tidak pernah di suntikan obat tersebut namun pada waktu itu terjadi kembali obat itu di suntikan walaupun dari awal ada keyakinan  bahwa itu terjadi bukan karena Hemophilia sampai dokter di Singapore yang biasa membuat resep untuk obat saya sampai bingung dan tidak percaya karena tidak mungkin selama 5 tahun tidak pernah di isi obat tapi sekarang kembali pengalami pendarahan. Sampai pada akhirnya ada seorang Profesor yang berani menyatakan bahwa itu bukan dari Hemophilia melainkan dari tumor pembuluh dara di usus saya dan harus di lakukan embolisasi, sebelum dilakukan embolisasi darah saya ternyata di kirim ke UI untuk di lakukan pengecekan dan hasilnya keluar setelah saya selesai di embolisasi. SAYA MASIH INGAT SORE ITU KETIKA AYAH SAYA DATANG KE KAMAR SAYA DENGAN MEMBAWA HASIL PENGECEKAN DARAH SAYA DAN HASIL UNTUK FAKTOR 9 NYA >52 %, DARI YANG DULUNYA KURANG DARI 1%..

sebagai catatan kecil: beberapa orang beranggapan 52% itu dikarenakan saya baru di suntikan faktor 9, ada yang bilang itu di karenakan dari kecil saya bukan mengalami Hemophilia namun penyakit yang mirip. Tapi apakah seorang Hemophilia dapat bermain basket selama 2 jam non stop dan tidak mengalami pembengkakan? Jika tidak percaya, saya menunggu ada orang yang ingin bermain basket dengan saya dan lihat bahwa tidak akan terjadi pembengkakan dengan saya.. :)
Semoga memberkati dan menyemangati semua yang membaca..
May God Bless..

4 komentar:

  1. Halo mas nathan, kalo boleh sharing skrg usia brp? Dan 5th itu kurun waktu umur brp ke brp? Anak saya hemophilia skrg usia 7 tahun...
    Trima kasih, Tony

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hallo Pak Tony, sekarang saya sudah 23 tahun dan sejak umur 18 tahun tidak pernah suntik faktor 9 ataupun transfusi.
      5 tahun itu dari saya 1 smp sampai 2 sma.
      Hemophilia yang faktor 8 atau 9 Pak Tony?

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Faktor 8. Mas nathan, saya sdg kebingungan krn skrg anak saya krg pede, krn dari kecil kita larang ini itu. Boleh sharing via email / wa?
    Sy di tonykewoy at yahoo.com

    BalasHapus